Cari Blog Ini

Senin, 23 Februari 2009

Islam versus Islam Ceramah

12-1-09/11.02

Maukah kau kuberitahu tentang Islam? Pertama, hendaklah kau terlebih dahulu mengenal perbedaan antara Islam ceramah dengan Islam. Aku tahu yang kau butuhkan adalah Islam, bukan Islam ceramah. Apakah kau tahu perbedaan di antara keduanya?

Baiklah, aku tahu kau sedikit bingung dengan pernyataan ini. Bila Islam, ya…Islam yang kau temukan dalam Alquran dan Hadits itu. Juga Islam yang hidup dalam batin dan perilaku orang-orang beriman itu. Tetapi, Islam ceramah, Islam yang disampaikan oleh para penceramah, Islam yang disampaikan oleh Kyai-kyai dan guru-guru. Pada Islam ceramah pasti kau temukan perbedaan-perbedaan, sesuai dengan tingkat perbedaan para penceramah itu. Sedangkan Islam yang kau temukan di dalam Alquran dan Hadits, tetaplah sama dan tunggal. Kecuali apabila Alquran telah pula berversi-versi. Aku kira tidak. Alquran tetaplah satu. Dari masa Nabi hingga kini, tetaplah itu. Tafsirnyalah yang bervariasi.

Saudara/saudari
Mengetahui dan mengenal Islam tidak cukup. Tetapi memeluk dan menghayatinya, itulah yang engkau butuhkan. Mengenal dan mengetahuinya, engkau tak akan merasakan manisnya. Tetapi memeluk dan menghayatinya, engkau akan rasakan gelora dan tantangannya.

Oleh karena itu, cara terbaik memasuki gerbang Islam, pertama-tama agar engkau tak salah masuk, kenalilah ia dengan seluas-luas dan sedalam-dalamnya melalui keterangan-keterangan yang kau peroleh dari buku-buku dan guru-guru. Nah setelah itu, engkau jangan berhenti sempai di situ, lalu mulailah memeluk dan menghayatinya dengan rasa terbuka dan sungguh-sungguh. Bagaimana engkau memeluk dan menghayatinya?

Pertama engkau harus ingat , urusan memeluk dan menghayati adalah urusan jiwa dan hati. Bukan lagi urusan akal atau logika. Setiap aturan, anjuran dan cara yang disajikan Islam terhadap dirimu dengan tanpa ragu dan ikhlas hendaklah engkau reguk. Ibarat seorang pengembara yang haus, engkau mereguknya dengan penuh suka cita. Setelah itu barulah kau tahu betapa berhikmahnya Islam.

Shalat rutin tiap hari, puasa Ramadan, berprilaku seperti yang ditetapkan Islam, hingga haji, engkau tak boleh tunda lagi, hendaklah engkau tunaikan itu. Saat sebelum, sedang, dan sesudah engkau tunaikan aturan Islam itu, kurasa engkau akan merasakan getaran dan rahasianya. Tetapi jika dalam pikiranmu ada ragu, hanya sekedar coba-coba untuk mencicipi, maka yang kau dapatkan hanyalah keraguan itu sendiri. Memeluk Islam haruslah dimulai dengan kesadaran murni. Lalu bukalah jiwamu untuk menerimanya agar bejana jiwamu tertuang dengan manisan Islam. Janganlah engkau memeluknya laksana pembeli buah di pasar, dicoba dulu, manis apa tidak, baru dibeli. Islam bukanlah buah belian di pasar. Islam adalah wahyu dari Sang Khaliq. Jalan kebenaran di dunia agar manusia tidak terjerumus.

Melaksanakan dengan tulus segala aturan hidup Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ruang lingkup Islam. Sebab aturan itu berasal dari-Nya dan juga milik-Nya, maka sudah barang tentu baik untuk kehidupanmu. Kini engkau punya kesempatan: memilihnya atau mengabaikannya. Kedua-duanya sudah tentu kau tahu risiko dan manfaatnya.

Tidak ada komentar: