Cari Blog Ini

Minggu, 10 Januari 2010

Bangkit tidaknya Indonesia, tergantung orang Jawa!


Pertama-tama saya tidak sedang bermaksud menyulut kebencian pada suku bangsa tertentu. Karena masalah ini, tidak hanya diidap oleh orang Jawa. Toh beberapa orang Jawa dapat mencerminkan sebaliknya, seperti Soekarno. Tapi kalau ditinjau secara umum, maka sifat khas itu terlihat menonjol pada orang Jawa. Apalagi selama 32 tahun Orde Soeharto, maka semakin bersemilah sifat tersebut: tidak Logis, tidak Lugas, tidak Tegas. Sekarang di era SBY, kok hal itu dikembangkan lagi.

Okelah. Sebagaimana kita tahu, dalam era demokrasi-pasar dewasa ini, karena orang Jawa yang paling banyak jumlahnya, jelas merekalah penentu bangsa ini. Sudah pasti pemimpin-pemimpin penting bangsa ini terdiri atas orang-orang jawa.

Sialnya budaya orang Jawa ini, lebih kental "main hati"nya ketimbang main logikanya. Akibatnya, susah untuk berkata: 1+1=2. Padahal, bila Indonesia ingin maju, menurutku dia harus berbudaya LOGIS, LUGAS dan TEGAS. Logis berpikirnya, lugas berkomunikasinya, dan tegas pendirian, sikap dan tindakannya.

Nah untuk urusan semacam ini, bagi Non-Jawa itu masalah sepele. Yang berat itu, bagi orang Jawa.

Karena ini menyangkut syarat untuk bangkit dan maju, maka beresin dulu budaya Logis, Lugas, dan Tegas ini, terkhusus untuk orang Jawa. Jika orang Jawa beres dalam urusan ini, yang Non Jawa akan lancar. Sehingga seluruh Indonesia dapat serentak maju.